Pada kesempatan kali ini, saya ingin menulis pengalaman saya tentang menyemai. Tentunya anda ada yang sudah menyemai tetapi hasilnya kurang bagus. Sudah bisa menyemai, tetapi tidak semua biji tumbuh menjadi tunas.
Nah! Pada kesempatan kali ini, ada langkah jitu agar semaian anda bisa tumbuh dengan cepat dan rata.
1. Rendamlah benih
Tahap pertama sebuah biji untuk tumbuh adalah biji menyerap air dalam jumlah yang banyak, sehingga inti tunas akan mulai tumbuh. Rendamlah biji/benih di dalam air selama kurang lebih 4 jam. Untuk biji yang susah tumbuh, seperti strawberry, seledri, parsley, bisa direndam menggunakan air garam atau air dengan bawang merah. Caranya dapat anda baca pada artikel Agar Cepat Muncul Tunas Menggunakan Bawang Merah.
2. Gunakan media yang baikMedia tanam yang baik digunakan adalah media tanam yang mampu menyerap air dan mampu menyimpannya dalam waktu lama. Beberapa jenis media tanam yang sering digunakan adalah rockwool, hidroton, arang sekam, dan cocopeat. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang rockwool saja, karena dialah yang paling mudah dan simpel.
Setelah biji direndam, masukkan biji ke dalam kubus rockwool yang telah dipotong dadu, lalu basahi dengan air.
3. Tempatkan pada NFT terbukaSetelah semai, benih memerlukan kondisi yang lembab namun tidak terlalu basah. Kondisi yang lembab mempercepat tumbuhnya tunas, namun jika terlalu basah dan benih terendam air, yang terjadi adalah menjadi busuk dan tidak akan muncul tunas sama sekali.
Gunakan NFT terbuka, seperti gambar di bawah ini. Untuk sistem NFT nya anda bisa baca lebih lanjut pada artikel NFT (Nutrient Film Techniques).
4. Gunakan lampu saat malamCahaya merupakan faktor terpenting fotosintesis tanaman. Siang hari Allah SWT telah memberikan cahaya matahari untuk tumbuhan. Namun untuk mempercepat pertumbuhannya lagi, anda bisa menambah lama penyinaran dengan cahaya lampu. Saya menggunakan lampu neon LED yang 9 watt saja, biar ngirit listriknya.
Saya membandingkan dengan yang tanpa penyinaran malam hari, hasilnya pertumbuhan tunas lebih cepat dengan lampu. Selisihnya adalah sekitar 2 mm (tinggi tanaman) per/malam. Saya coba pada tanaman selada di daerah Cilacap yang panas, suhu siang 34°C, suhu malam 28°C, ketinggian permukaan tanah 20m DPL.
5. Jangan percaya sayaYa benar! Ini hasil penelitian saya sendiri. Anda tidak boleh percaya begitu saja. Anda harus mencobanya sendiri dan berani berinovasi. Setiap tanaman akan berbeda pertumbuhannya, dan bergantung pada banyak faktor. Intensitas cahaya, kelembaban, jenis benih, kualitas air, dan tentu saja setiap orang punya gaya menanam sendiri.
Selamat mencoba sobat hidroponik, tetap bersemangat ya! Semoga karya kita bisa membantu Indonesia menjadi negara yang mandiri.
For More :
http://bit.ly/3p0TZ6l